12 Nov 2025
Artikel Sekolah Islam Al Alazhar Pekalongan
Sejarah Sekolah Islam Al Azhar Pekalongan
Berdiri megah di atas tanah seluas 5.250 M2 di Jalan Pelita II Banyu Urip
Pekalongan, di tengah hijaunya hamparan sawah dengan landmark I love Al Azhar berwarna
merah, di situlah Sekolah Islam Al Azhar Pekalongan hadir mewarnai hasanah dunia
pendidikan di Pekalongan. Sejarah berdirinya Sekolah Islam Al Azhar Pekalongan tidak
terlepas dari sosok pendiri atau Sang Founder, yang kala itu pada tahun 70-an terinsipasi dari
sambutan Ketua Umum Koperasi Simpan Pinjam JASA, Almarhum H. Ahmad Djunaid.
Dalam sambutannya H. Ahmad Djunaid mengatakan bahwa tiga usaha paling tiada hentinya
yaitu pendidikan, kesehatan dan penginapan. Berpegang teguh dari tiga foundemental
tersebut, maka H. Sachroni mencoba mengaplikasikan dengan mengembangkan usaha di
bidang Kesehatan (yaitu Rumah Sakit dan Klinik) dan Penginapan (Usaha Rumah Kos), dan
yang terakhir dengan mewujudkan di bidang pendidikan, yang mana bidang tersebut juga
terispirasi dari Sang Istri, Hj. Salwiyah, yang sebelumnya berprofesi sebagai seorang Guru.
Untuk mewujudkan keinginannya tersebut, H. Sachroni menggandeng salah satu putrinya
Hj. Sri Hartanti Sachroni, SS yang akrab disapa “Tanti”. Anak kelima dari pasangan H.
SACHRONI dan Hj. SALWIYAH tersebut sempat terjun dan menimba pengalaman dalam
pengembangan sebuah Sekolah International di Surabaya. “Saya bicara dengan anak-anak,
bagaimana kalau kita mendirikan sekolah di Pekalongan. Alhamdulillaah mereka semua
mendukung. Saya belum terpikirkan dari mana sumber biayanya, hanya tekad saja waktu
itu.” Rupanya kolaborasi antara tekad kuat dari H. Sachroni dan bekal pengalaman Hj. Sri
Hartanti Sachroni, dibantu oleh dukungan putra-putrinya yang lain, di bawah bendera
Yayasan Sigma Mutiara Bunda pada tahun 2018 dimulailah peletakan batu pertama
pembangunan Sekolah Islam Al Azhar Pekalongan. “Kami memilih bekerja sama dengan
Yayasan Pesantren Islam AL AZHAR, selain untuk syiár Islam, AL AZHAR juga sudah
tidak asing dan tidak diragukan lagi pengalamannya dalam mengembangkan kurikulum
pendidikan Islam di sekolah-sekolahnya yang sudah banyak tersebar di seluruh Indonesia.”.
Pada tanggal 14 September 2019 Sekolah Islam AL AZHAR Pekalongan, yang terdiri dari
TK Islam ALAZHAR 63 dan SD Islam AL AZHAR 60, diresmikan oleh Walikota
Pekalongan H.M Saelany Mahfudz, S.E. Dalam pengelolaan pendidikan ini, H Sachroni selalu perpesan kepada seluruh guru dan karyawan Yayasan Sigma mutiara Bunda agar
selalu berpegang teguh pada prinsip kerja yang jujur, amanah dan ikhlas, “ kita harapkan
kerjasama yang baik, jujur, Amanah dan ikhlas dari teman-teman, dewan guru, rekan-rekan
yang bergabung dalam membantu yayasan agar terus berkembang dan menjaga kerukunan.
Hati-hati dalam mengelola dana pendidikan, jangan sampai ada penyalahgunaan dalam
mengelola keuangan “ ucap H. Sachroni. Pada waktu yang bersamaan, Hj. Tanti juga
mengutarakan, “Saya belajar banyak dari Pak Sachroni, khususnya tentang kejujuran,
amanah dan keikhlasan. Selanjutnya pesan beliau kami abadikan dalam bentuk nilai-nilai
budaya Yayasan SIGMA MUTIARA BUNDA yang kami junjung tinggi dan menjadi setiap
dasar langkah kami, yaitu melakukan apapun dengan dasar CINTA, selalu bekerja dengan
Cerdas, Ikhlas, ber-iNtegritas, menjadi Teladan, dan enantiasa Amanah”. Di akhir
perbincangan H. Sachroni yang tahun ini menginjak usia 81 tahun mengungkapkan
ketidakpuasannya hanya mengembangkan Sekolah Islam Al Azhar di Jenjang KB, TK dan
SD saja. H sachroni berharap dapat berkembang lagi sampai ke Jenjang SMP dan SMA,
“Mohon doa restunya semoga niat kami untuk segera mendirikan SMP Islam AL AZHAR
Pekalongan dapat segera terealisir. Saya berharap teman teman dari administrasi yayasan,
kepala Sekolah, guru-guru, orang tua murid, mudah-mudahan selalu bekerjasama bantu
membantu, berbesar hati untuk satu tujuan, satu visi misi agar sekolah Islam Al Azhar
Pekalongan dapat terus maju dan berkembang menjadi salah satu kebanggaan Kota
Pekalongan “ , tutup H. Sachroni.