Cara Mendidik Anak Menjadi Sosok yang Sabar

Di jaman yang sudah serba canggih dan perkembangan teknologi yang pesat, membuat segala hal bisa didapat dengan mudah dan cepat.

Hal tersebut bukan tak mungkin membuat anak menjadi pribadi yang kurang sabar. Segala keinginannya harus dengan segera dipenuhi. Apapun yang diminta harus serba ada dan serba instan.

Orang tua memiliki peran yang penting dalam perkembangan dan tumbuh kembang anak, termasuk dalam hal perilaku tentu menjadi tantangan bagi orang tua untuk mengajarkan anak tentang kesabaran.

Mendidik anak menjadi pribadi yang sabar memang bukan perkara yang mudah.  Namun jika diperkenalkan sejak dini anak-anak dapat memiliki toleransi yang tinggi dan dapat lebih bersabar.

Berikut beberapa tips untuk Ayah Bunda dalam mendidik anak agar menjadi sosok yang sabar :

  1. Tanggapi dengan penuh kesabaran

Untuk mengajarkan kesabaran kepada buah hati tentunya ayah bunda juga harus sabar dalam mengajarkan kesabaran itu  sendiri.  Dengan menanggapi perilaku anak secara tenang, kita berarti sedang mengajarkan anak bahwa ia bukanlah satu-satunya perhatian. Dengan demikian anak akan mengerti bahwa ada hal lain di luar dirinya yang juga harus diperhatikan. Sehingga anak akan terlatih untuk menunggu orang tua yang sedang melakukan hal-hal lain.

  1. Ungkapkan dengan kata-kata yang lembut

Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk melatih kesabaran adalah dengan mengucapkan kata-kata lembut kepada anak. Dengan memberikan perintah atau mengajak anak melakukan sesuatu dengan lembut maka anak akan terbiasa dan akhirnya mengikuti orang tua walaupun membutuhkan waktu yang tidak instan.

  1. Beri anak kesempatan menunggu

Melatih kesabaran membutuhkan waktu yang tidak cukup satu hari.  Ayah bunda bisa memberikan waktu kepada anak untuk bersabar dan menunggu. Dengan berkata “tunggu dulu ya” maka anak akan mencerna kalimat dan akan berusaha melakukan hal lain sembari menunggu sementara orang tua sedang melakukan hal lain.

  1. Percaya bahwa anak bisa mengendalikan sikapnya

Orang tua perlu memberikan kepercayaan kepada anak. Dengan begitu anak akan percaya diri dan akan bertanggungjawab terhadapa apa yang dilakukan anak.  Contoh sederhana dapat dimulai ketika anak mengambil buku di rak dan menaruhnya sembarangan maka minta anak untuk mengembalikan ke tempat asalnya. Bila perlu lakukan kontak mata kepada anak dengan tatapan penuh kesabaran.

  1. Mengajarkan disiplin

Mengajarkan disiplin akan membangun pemahaman anak bahwa segala sesuatu membutuhkan proses. Sering-seringlah melatih anak untuk tahu proses dari segala sesuatu. Dengan begitu anak tidak terbiasa mendapatkan sesuatu yang instan.

 

 

reference : edukasi.kompas.com

Tag :  

Popular Artikel
Mengenal Disiplin Positif dan Manfaatnya untuk Anak
Memiliki anak yang disiplin menjadi salah satu hal yang diinginkan oleh para orang tua. Berbagai car..
Meneladani Uwais Al Qarni Sang Penduduk Langit
Islam selalu mengajarkan dan memberikan sosok yang patut diteladani di setiap zaman. Salah satu soso..
HABITUASI SEBAGAI AJANG BERBENAH DIRI
Tanggungjawab bagi seseorang yang beragama tentu bisa menjalankan kewajiban atas dirinya sendiri, sa..