Meneladani Uwais Al Qarni Sang Penduduk Langit

Islam selalu mengajarkan dan memberikan sosok yang patut diteladani di setiap zaman. Salah satu sosok yang patut diteladani oleh umat Islam ialah Uwais Al Qarni. Ia merupakan seseorang yang hidup sezaman dengan Rasulullah SAW. Uwais Al Qarni merupakan pemuda yatim dari Yaman yang tinggal bersama dengan ibundanya yang sudah tua renta lagi lumpuh. Uwais dan Ibunya adalah keluarga yang fakir.

Uwais juga seorang yang memiliki kelainan pada kulitnya yang membuat tubuhnya belang-belang. Penyakit tersebut dikenal dengan nama penyakit sopak atau istilah sekarang bernama penyakit Vitiligo, yaitu penyakit yang memutih atau kehilangan pigmen kulit.

Rasulullah SAW pernah berpesan kepada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib untuk mencari Uwais. "Carilah ia (Uwais al Qarni), dan mintalah kepadanya agar memohonkan ampun untuk kalian," sabda Rasulullah dalam hadist Shohih Muslim.

Siapa sebenarnya Uwais Al Qarni yang dianggap begitu istimewa di mata Rasulullah SAW?

Dilansir dari  buku Kehidupan Uwais Al Qarni Sang Penghuni Langit Kekasih Tuhan Semesta Alam, karya Muhammad Vandestra, Uwais dan ibunya masuk Islam setelah mendengar seruan Nabi Muhammad SAW dari Mekah.

Uwais ialah pemuda yang sholeh dan sangat memuliakan ibunya. Suatu hari Uwais meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk berjumpa Rasulullah di Madinah. Ibunya mengijinkan namun dengan syarat jika sudah bertemu Rasullulah hendaklah lekas pulang karena ibunya merasa sakit-sakitan.

Namun ketika Uwais tiba di Madinah, Rasulullah sedang memimpin perang sehingga Uwais tidak dapat bertemu langsung dengan Rasul. Teringat akan pesan ibunya agar lekas pulang, Uwais langsung pamit dan hanya menitipkan salam untuk Rasulullah kepada istrinya, Aisyah.

Dan kisah lain dari Uwais Al Qarni ialah ketika Uwais hendak memenuhi keinginan sang Ibu untuk naik haji ke Mekah. Pada saat itu, ibunya dalam keadaan yang tidak sehat karena sudah tua dan lumpuh lagi tidak punya uang. Sungguh berat bagi Uwais. Namun hal tersebut tidak menyurutkan niat dan ketaatannya kepada sang Ibu.

Dalam perjalanan yang sangat jauh dari Yaman ke Mekah tentulah yang dilewati padang pasir yang tandus lagi panas. Uwais memikirkan untuk memenuhi keinginan Ibunya agar dapat pergi haji. Dibelilah seekor anak lembu dan dibuatlah kandang di puncak bukit. Setiap pagi Uwais berlatih menggendong anak lembu itu naik turun bukit. Banyak yang memandang bahwa Uwais aneh dan kurang kerjaan.

Setelah 8 bulan berlalu, berat lembu bertambah menjadi 100 kilogram. Saat waktu haji tiba, otot-otot Uwais semakin kuat dan siap mengangkat beban berat. Dia pun akhirnya menggendong Ibunya dari Yaman ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji.

Ketika di tanah suci, Uwais Al Qarni dengan tegap menggendong Ibunya wukuf di Arafah dan Thowaaf di Ka’bah. Uwais pun seraya berdoa, “ Ya Allah, ampuni semua dosa ibu.” Ibunya pun meneteskan air mata.

"Bagaimana dengan dosamu?" tanya sang Ibu yang heran karena Uwais tak minta dosanya diampuni.

"Dengan terampuninya dosa ibu, maka ibu akan masuk surga. Cukuplah ridha dari ibu yang akan membawaku ke surga." jawab Uwais.

Allah subhanahu wata'ala pun memberikan karunia untuk Uwais. Penyakit belang di tubuh Uwais seketika itu juga sembuh. Hanya tertinggal bulatan putih ditengkuknya.

Tanda putih di tengkuk tersebut merupakan tanda yang disebutkan Rasulullah untuk dapat dikenali oleh Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib. Akhirnya ditemukanlah Uwais dan Umar juga Ali meminta agar Uwais mendoakan mereka diampuni oleh Allah SWT.

Ketika Uwais wafat, banyak yang berebut memandikan, menyolatkan dan menguburkan jenazah Uwais sehingga masyarakat Yaman terheran-heran.

Banyak yang meyakini bahwa yang berebut itu ialah malaikat. "Para malaikat yang diturunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya (uwais)," tulis Muhammad Vandestra.

 

 

reference : detik.com

Tag :  

Popular Artikel
Mengenal Disiplin Positif dan Manfaatnya untuk Anak
Memiliki anak yang disiplin menjadi salah satu hal yang diinginkan oleh para orang tua. Berbagai car..
Meneladani Uwais Al Qarni Sang Penduduk Langit
Islam selalu mengajarkan dan memberikan sosok yang patut diteladani di setiap zaman. Salah satu soso..
HABITUASI SEBAGAI AJANG BERBENAH DIRI
Tanggungjawab bagi seseorang yang beragama tentu bisa menjalankan kewajiban atas dirinya sendiri, sa..